Mengenal Sejarah Perkembangan Tipografi dan Seluk-beluknya
Sejarah perkembangan tipografi cukup panjang, dimulai sejak penggunaan pictograf hingga puncak perkembangannya sekitar abad ke-8 SM. Selain di dunia, Indonesia juga memiliki sejarah perkembangannya sejak aksara muncul, seperti Jawa, Bali, Batak, dan lainnya.
Tipografi sendiri merupakan ilmu hal yang penting dipelajari, terutama bagi seorang desain grafis. Hal ini karena fungsinya tidak hanya untuk menarik perhatian, namun juga memberikan karakter maupun pesan pada target audiens.
Bukan hanya itu saja, terdapat juga beberapa prinsip yang penting diketahui terutama bagi seorang yang menggeluti desain grafis. Sebab, untuk menyusun tipografinya memang perlu kemampuan khusus dan tidak boleh asal-asalan.
Pengertian Tipografi yang Perlu Diketahui
Sebelum masuk pada penjelasan sejarah perkembangan tipografi, perlu sekali mengetahui pengertiannya terlebih dahulu. Jika telah mengetahuinya, akan lebih mudah juga untuk memasukkan elemen maupun prinsip-prinsip ketika menyusun tipografinya.
Pada dasarnya, ilmu ini merupakan teknik memilih teks dalam proses desain grafis agar dapat terbaca dan menarik untuk dilihat. Seni ini juga berkaitan erat dengan pemilihan jenis huruf atau yang sering kamu dengar dengan sebutan font.
Perlu kamu ketahui sebelumnya, bahwa setelah melalui sejarah perkembangan tipografi yang panjang, kini terdapat beberapa elemen penting di dalamnya. Elemen inilah yang membuatnya lebih menarik namun tetap memberikan kesan pada pembaca.
Proses pemilihan grafis bertujuan untuk menentukan estetika dalam sebuah desain grafis. Tidak mengherankan jika membutuhkan kemampuan khusus dalam penyusunannya agar bisa diterima baik oleh pembacanya.
Melihat dari sejarah perkembangan tipografi, sekarang seni ini sangat sering ditemui dalam poster maupun kemasan. Selain itu, kamu juga bisa menggunakannya untuk seni-seni murni non-desain grafis, misalnya saja dalam pembuatan puisi.
Dalam sebuah puisi, tipografinya berperan mulai dari tepi kanan-kiri, baris, sampai penggunaan huruf kapital. Sehingga tidak hanya berupa kata-kata saja, puisi juga bisa dipandang lebih indah dan menarik.
Adanya teknik dan ilmu ini sendiri memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah mempengaruhi keputusan dari konsumen. Desain grafis memang sangat umum digunakan untuk logo maupun tulisan produk sehingga menarik perhatian calon pembeli.
Karena dapat memengaruhi keputusan konsumen, maka manfaat lainnya juga dapat menarik perhatian dan membangun branding. Manfaat terakhir dari tipografi adalah untuk menyampaikan informasi kepada audiens.
Pahami Tentang Sejarah Perkembangan Tipografi
Seperti telah sedikit dijelaskan sebelumnya, menurut sejarah dan perkembangan tipografi, ilmu ini berfokus pada memilih atau menata huruf pada media yang tersedia. Dengan begitu, pembaca lebih terkesan dan nyaman ketika membacanya.
Pada sebuah logo, ilmu ini juga dikenal sebagai karya atau desain yang menggunakan huruf sebagai elemen utama. Fungsinya adalah sebagai lambang dari bunyi tidak berarti, artinya setiap huruf bisa didesain sesuai kebutuhan namun tetap mengedepankan desain grafisnya.
Sejarah perkembangan tipografi bermula dari pictograf yaitu bahasa dari bangsa Viking Norwegia. Contoh lainnya adalah Hieroglif di bangunan kuno Mesir, bahkan juga manusia purba Indonesia yang menggambar melalui dinding gua.
Cara mengambang manusia purba ini bisa jadi menjadi cara komunikasi secara non-verval atau tulisan. Berbeda dengan di Mesir, karena hieroglif terdiri dari beberapa gambar saling berdampingan membentuk kalimat.
Meskipun bentuk hurufnya sangat berbeda dengan jenis huruf yang saat ini ada, tapi hieroglif merupakan sejarah perkembangan tipografi hingga saat ini. Sebab bentuknya kemudian berkembang dan menyebar ke seluruh kawasan Eropa.
Pada abad ke-8 SM, tipografi menjadi puncak dari perkembangannya, sebab saat itu orang Romawi mulai membentuk kekuasaan di Roma. Dengan sistem pemerintahan yang sudah tersusun, orang Romawi lalu mempelajari tulisan etruska dari penduduk asli Italia.
Sejak saat itu, tulisan etruska dimodifikasi dan hingga akhirnya terbentuk huruf-huruf Romawi. Tidak hanya sampai di situ saja, jika sebelumnya masyarakat menulis secara manual, sejarah perkembangan tipografi selanjutnya adalah melalui komputerisasi.
Dengan menggunakan bantuan komputer, masyarakat menjadi lebih mudah dan cepat ketika ingin memilih jenis huruf yang jumlahnya hingga ratusan untuk membuat kata. Bahkan komputerisasi juga memudahkan kamu menulis huruf dari berbagai negara dengan mudah.
Kreativitas juga menjadi hal penting bagi desainer untuk mengembangkan tipografi, bukan hanya langsung dipilih dan diketik namun juga mendesainnya sendiri. Meskipun desain jenis tulisannya tidak jauh berbeda dengan yang telah ada, namun bentuknya yang berbeda.
Elemen pada Tipografi, Ada Apa Saja?
Setelah mempelajari sejarah perkembangan tipografi, kamu juga perlu mengetahui beberapa elemen yang harus ada dalam desainnya. Berikut adalah beberapa elemen penting dalam sebuah tipografi.
Pertama adalah spacing, yaitu untuk mengatur jarak antara huruf dan teks yang dibuat agar lebih seimbang dan tampak rapi. Bukan itu saja, spacing juga akan mempermudah kamu membaca dan mencerna pesan dalam konten.
Kedua adalah white space, yaitu ruang kosong untuk memberikan harak pada setiap kalimat, objek, maupun animasi dalam desain. Jika tidak ada elemen ini, maka jarak antar kalimat tidak akan rapi dan terlihat renggang sehingga pembaca juga menjadi kurang nyaman.
Ketiga adalah font dan size, merupakan elemen penting dalam sejarah perkembangan tipografi dan tidak boleh terlewatkan. Hal ini karena size mempengaruhi kemudahan audiens dalam membaca, sementara font akan membuat tulisannya lebih menarik.
Keempat adalah alignment, merupakan penataan untuk mengatur baris teks sesuai dengan kebutuhan. Beberapa di antaranya seperti rata kanan (right), kiri (left), tengah (center), juga rata kanan dan kiri (justify).
Kelima adalah colour dan kontras, sangat penting agar desain menjadi lebih menarik karena adanya warna maupun kontras. Penerapannya cukup sulit, karena kamu harus memilih warna agar hasil efeknya terbaik.
Keenam adalah hierarchy, yaitu penggunaan elemen yang akan memudahkan kamu mengatur pengelompokan desain sesuai fungsinya. Fungsinya juga untuk mempermudah pembaca untuk memahami isi kontennya.
Inilah Prinsip Tipografi yang Wajib Dipahami
Setelah memahami sejarah perkembangan tipografi dan elemen penting di dalamnya, perlu juga diketahui prinsip-prinsipnya. Berikut adalah beberapa prinsip yang harus dipenuhi dalam penyusunan tipografi agar tujuannya tercapai.
Prinsip pertama adalah readability, artinya tipografinya harus dapat terbaca untuk memudahkan calon pembaca. Ada beberapa faktor readability yaitu jenis font, jarak antar huruf, ukuran, juga sampai kombinasinya.
Prinsip kedua adalah legibility, pada dasarnya hampir sama dengan readability agar lebih mudah dibaca. Prinsip ini juga sangat penting untuk diterapkan agar para pembaca dapat lebih mudah memahami isi teksnya.
Sama halnya dengan readability, legibility juga memiliki faktor-faktor tertentu. Beberapa faktor yang menentukan legibility adalah jenis font dan ukurannya sehingga lebih mudah dibaca dan tipografinya juga semakin baik juga.
Prinsip ketiga adalah visibility yaitu dapat terlihat dari jarak tertentu, artinya tidak terlalu kecil sehingga dapat terlihat oleh para pembaca. Jenis font akan menentukan visibility, karena dalam beberapa kasus, tipografi bisa terlihat jelas namun tidak terbaca.
Prinsip terakhir adalah estetika yang sangat mempengaruhi keindahan dari tipografinya dan menarik perhatian orang. Meskipun setiap desain grafis memiliki selera dan karakter berbeda, namun ada estetika tertentu yang menjadi pakem dalam tipografi.
Tipografi merupakan teknik yang sangat penting bagi desain grafis, oleh sebab itu sangat penting memahami seluk-beluknya. Apalagi, sejarah perkembangan tipografi cukup panjang dan memiliki prinsip maupun elemen penting di dalamnya.