7 Elemen Dasar Logo yang Harus Kamu Ketahui

Free Download Logo Format PNG > Artikel > 7 Elemen Dasar Logo yang Harus Kamu Ketahui
160

Sebelum kamu masuk dalam aspek lebih sulit ada baiknya memahami apa saja elemen dasar logo agar dapat membuat karya optimal. Memang ada banyak aspek pertimbangan yang membuat sebuah logo itu dapat dikatakan bagus.

Karena salah satu fungsi dari logo adalah mampu menjadi representasi dari sebuah entitas. Apabila sekedar bagus saja namun tidak bermakna tentu akan kurang optimal jika digunakan sebagai citra.

Oleh karena itu, mari pelajari seperti apa pondasi dalam pembuatan logonya sehingga menghasilkan karya bagus. Kamu juga bisa menjadikannya sebagai acuan pengetahuan jika ingin membuat sendiri.

Daftar Elemen Dasar Logo yang Wajib Dipahami

Bagi seorang pemula tentu saja kamu harus memahami fundamental terlebih dahulu agar mampu menjadikannya sebagai acuan. Baru setelah memahami apa saja fundamentalnya dapat menambah literasi lebih mendalam.

Di sini kami ingin membahas tujuh elemen dasar logo yang harus diketahui jika kamu ingin membuat sebuah simbol atau logo. Jadi nantinya bisa menghasilkan sebuah karya tidak hanya bagus saja namun juga bermakna.

Langsung saja pada segmen ini akan kami jelaskan apa saja aspek dasar yang perlu dipelajari dalam pembuatan logo. Sehingga kamu dapat menjadikannya sebagai acuan agar mampu menghasilkan karya berkualitas.

1. Palette

Palette adalah kombinasi warna yang digunakan dalam pembuatan sebuah simbol dari satu entitas. Jadi ini menjadi elemen dasar logo yang wajib kamu perhatikan dampaknya ketika melakukan pembuatan.

Setiap warna dan kombinasinya jelas akan memberikan dampak tersendiri dalam sebuah desain. Sehingga harus ada pertimbangan tersendiri apabila menginginkan hasil optimal.

Sebagai contoh warna merah identik dengan berani sehingga tepat kamu jadikan fundamental. Teori terkait palette sendiri memang cukup banyak sehingga lebih baik kamu tingkatkan lagi literasi terkait topik tersebut.

Di sini kami hanya ingin menekankan bahwa palette menjadi fundamental dalam pembuatan simbol. Kamu harus tahu seperti apa dampak psikologisnya masing-masing ketika dijadikan sebagai pilihan.

Apabila sudah menentukan pilihan dengan tepat tentu saja nanti mampu memberikan hasil optimal. Jadi jangan sembarangan dalam menentukan palette jika ingin hasilnya sempurna.

Jika memungkinkan kamu juga bisa menghindari palette mainstream yang sudah banyak digunakan kompetitor. Sehingga ada keunikan tersendiri agar mampu menjadi daya tarik bagi pemirsa.

2. Vektor

Salah satu elemen dasar logo yang tidak kalah penting adalah vektor karena mampu menjadi banyak acuan. Vektor sendiri memang sangat luas cakupannya sehingga di sini sebagai fundamental kamu gunakan saja garis.

Dengan menggunakan garis kamu juga dapat membuat representasi grafis secara optimal. Gunakan pertemuan garis dengan sudut tajam sehingga memberikan kesan kokoh pada logonya.

Jika ingin memberikan kesan dinamis kamu bisa menggunakan garis lengkung sebagai opsi. Semua itu tentu saja kembali lagi kepada seperti apa entitas yang akan direpresentasikan oleh logonya tadi.

Ketika menginginkannya sebagai aspek yang kuat kamu juga harus menggunakan vektor selaras. Apabila hal seperti ini tidak diimplementasikan tentu saja akan kurang optimal hasilnya.

Ada berbagai contoh perpaduan garis yang optimal sebagai referensi misalnya pos Indonesia. Logo dari perusahaan tersebut mengkombinasikan garis tegak, lengkungan, dan juga sudut tajam.

Ketiga hal tersebut secara otomatis memberikan kesan yang bagus untuk perusahaannya. Kemudian komposisinya juga seimbang sehingga dapat kamu gunakan sebagai acuan.

3. Corak

Corak adalah perpaduan warna yang digunakan sebagai latar belakang atau dasar dari sebuah objek. Corak ini sebenarnya opsional tergantung pada perusahaan ingin menerapkannya atau tidak.

Biasanya corak akan memberikan kesan tersendiri bagi pemegang simbolnya ketika kombinasinya tepat. Jadi memang kamu harus memperhitungkan apabila ingin mendapatkan kualitas simbol luar biasa.

Sebagai elemen dasar logo corak sendiri harus dapat berdiri sendiri ketika kamu susun tanpa layout logonya. Jadi seperti apa kombinasi warnanya nanti harus sudah memiliki representasi bagus.

Jika coraknya tidak mampu berdiri sendiri maka akan terkesan cukup aneh jika digunakan. Sebagai contoh kamu bisa mengamati seragam militer di Indonesia, coraknya tentu dapat berdiri sendiri.

Jadi kamu memang perlu menjadikannya sebagai sebuah pertimbangan apabila hendak membuat simbol. Meskipun sifatnya opsional namun saat digunakan tidak boleh menganggapnya sebelah mata.

4. Font

Font atau jenis huruf adalah elemen dasar logo berikutnya yang tidak boleh kamu anggap sebelah mata. Karena dengan menentukan sebuah font kamu bisa mengatur seperti apa persepsi dari pemirsa.

Namun meskipun font ini penting kamu tidak boleh menggunakan lebih dari satu dalam sebuah simbol. Idealnya font dalam satu simbol hanya boleh satu saja sehingga tidak menarik perhatian berlebih.

Apabila kamu sudah menemukan font bagus maka langsung saja implementasikan pada logonya. Dengan begitu sebuah font dapat menjadi pemicu lebih bagus dari sebuah desain.

Dalam menentukan font kamu juga harus melihat seperti apa vektor digunakan saat membuatnya. Font dengan kecenderungan lengkung dapat kamu pakai untuk melambangkan adaptability.

Sebenarnya hampir sama antara penentuan font dengan teori vektor pertama tadi. Kamu masih harus melihat seperti apa potensi garisnya sebelum memakai dalam desain simbolnya.

Font juga harus unik sehingga tidak dapat disamakan dengan simbol entitas lainnya. Ini juga dapat menjadi faktor penting terkait keunikan dari desain sebelum kamu jadikan sebagai pilihan.

5. Icon

Icon adalah sebuah tanda tertentu yang akan kamu sematkan dalam pembuatan logo. Icon sendiri juga menjadi elemen dasar logo karena sebuah entitas biasanya memiliki arti tersendiri guna melambangkan entitasnya.

Coat of arms, binatang, benda, atau vektor tertentu dapat kamu gunakan sebagai sebuah icon. Jadi terserah perusahaannya ingin mengambil apa sebagai perlambang identik dengan entitasnya.

Apabila entitas tersebut dipegang oleh sebuah daerah, keluarga, atau suku tertentu biasanya akan menggunakan coat of arms. Lambang daerah di Indonesia dapat kamu sebut sebagai coat of arms.

Hal seperti itu tentu saja mampu memberikan keunikan tersendiri bagi entitas yang menerapkannya. Dalam pembuatan logo sendiri penyematan coat of arms dalam bentuk vektor juga diperbolehkan.

Jadi kamu dapat lebih menonjolkan identitas tertentu dari sebuah perusahaan ketika menggunakannya. Sebagai contoh misalnya kamu ingin membuat perusahaan cilok Bandung.

Salah satu icon paling identik yang dapat digunakan sebagai lambang tentu saja kujang. Jadi kamu dapat menyematkan icon kujang ini dalam pembuatan simbol perusahaan terkait.

6. Filosofi

Salah satu elemen dasar logo yang sangat penting adalah filosofi dibalik pembuatan logonya. Jadi sebuah simbol itu harus bermakna sehingga mampu dipahami oleh orang yang melihatnya.

Tidak hanya sebagai sebuah bidang vektor saja namun logonya juga memiliki arti tertentu. Ini terserah pada entitas ingin menafsirkannya seperti apa kemudian dituangkan secara visual.

7. Presentasi

Presentasi ini adalah elemen dasar logo yang berkaitan dengan aspek estetika dan juga keseimbangan konten. Jadi kamu harus mempertimbangkan juga apakah logonya nanti bagus atau tidak.

Karena ada juga logo jelek karena kontennya tidak berimbang seperti terlalu banyak font. Kemudian pemilihan corak kurang tepat sehingga menjadikannya cukup aneh ketika dilihat.

Apabila kamu sudah mempelajari ketujuh aspek tersebut tentu bisa membuat sendiri karya berkualitas. Gunakan elemen dasar logo ini sebagai jika kamu belum pernah sama sekali membuat sebelumnya.

error: