Alur Kerja Seorang Freelancer Desain Logo yang Harus Dilalui

Free Download Logo Format PNG > Artikel > Alur Kerja Seorang Freelancer Desain Logo yang Harus Dilalui
260

Menjadi seorang freelancer desain logo di era digital seperti sekarang ini bukanlah sesuatu hal asing. Bahkan semakin banyak orang tertarik untuk menekuni profesi di bidang ini. Dimaksud freelancer pada situasi yaitu pekerjaan yang dilakukan tanpa adanya atasan alias bos.

Ada dua opsi bila ingin menjadi desainer logo. Pertama, menjadi seorang freelancer tanpa atasan, kedua bekerja di bawah naungan perusahaan tertentu dengan beragam tunjangan yang bisa diterima.

Kedua opsi ini memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Kamu dapat memilihnya menyesuaikan dengan yang dianggap paling nyaman dijalani. Ketika menjalani profesi menjadi seorang freelancer bidang ini, ada alur kerja yang harus dilalui sebagaimana pada uraian berikut.

Inilah Alur Kerja Seorang Freelancer Desain Logo yang Harus Dilalui

Ketika kamu memutuskan untuk menjadi freelancer, ada beberapa alur kerja yang harus dilalui. Penerapan alur kerja ini dengan baik bisa meminimalisir kendala saat menjalin kerja sama bersama klien. Berikut inilah alur kerjanya:

1. Kontak Awal

Alur pertama menjadi freelancer desain logo, klien akan melakukan kontak awal atau menghubungi jasa kamu, lalu menerangkan mengenai kebutuhannya. Pada tahapan satu ini, kamu bisa membuat rencana untuk mengadakan pertemuan secara langsung dengan klien atau tidak.

Kalaupun secara tidak langsung sebenarnya bukan masalah, asalkan komunikasi terjalin dengan baik dan bisa dipahami oleh kedua belah pihak. Jangan sampai lupa memperoleh informasi kontak dari klien tersebut, misalnya seperti alamat email atau nomor telepon.

Pada saat menghubungi kamu, baik secara offline maupun online, mereka biasanya akan mengajukan beberapa pertanyaan relevan dengan kebutuhannya. Sebagai seorang freelancer desain logo, sangat penting melayani klien dengan baik.

Jadi, ketika mereka bertanya-tanya, sebaiknya tanggapi dengan segera dan sampaikan sejelas mungkin. Tidak bisa dipungkiri bahwa kecepatan respons dalam menjawab pertanyaan sangat berpengaruh terhadap kenyamanan klien.

Hal ini menjadi salah satu penentu mereka akan melanjutkan kerja sama atau tidak. Jangan mengabaikan hal-hal tampak sepele ini karena dampaknya bisa sangat signifikan terhadap peningkatan jumlah klien.

2. Meeting Awal

Alur kedua, sesudah klien menghubungi freelancer desain logo, akan ada meeting awal yang bisa dilakukan secara langsung maupun tidak. Momen ini akan digunakan klien untuk menjelaskan kebutuhannya secara mendetail.

Sebenarnya tidak harus melalui pertemuan kedua. Ada juga pada momen tertentu di mana klien mengontak pertama kalinya untuk langsung melakukan meeting membahas rencana proyek.

Komunikasi akan lebih intens pada tahapan satu ini. Pastikan kamu mengetahui profil dari klien, terlebih tentang perusahaannya. Mereka akan memberikan penjelasan secara rinci apa yang dibutuhkan secara lisan.

Mereka bisa saja sudah memiliki konsep awal desain logo sendiri atau belum. Pastikan pada saat meeting awal ini segala hal informasi sebagai pendukung pembuatan logo sesuai keinginan klien tidak ada yang terlewatkan.

Sebenarnya ada banyak informasi yang harus dipastikan oleh freelancer desain logo terhadap klien. Seperti, budget, deadline serta teknis pengerjaan (bentuknya berupa tipografi atau gambar, ukuran, format final file dan informasi penting lainnya).

Pastikan tidak ada pertanyaan yang terlupa untuk diajukan supaya proses lanjutan, yaitu pembuatan proposal bisa disusun dengan baik. Jadi, tidak akan ada banyak perubahan terhadap hasil penyusunan dokumen.

3. Membuat Proposal Hasil Meeting

Alur ketiga, membuat proposal hasil analisa meeting yang sudah dilakukan sebelumnya. Proposal ini nantinya akan diberikan kepada klien untuk dicek ulang apakah sudah sesuai dengan keinginan mereka atau belum.

Ketika membuat proposal, dibutuhkan pengetahuan yang mumpuni. Jadi, sangat penting melakukan riset kecil sebagai upaya melengkapi data terkait kebutuhan klien serta desain logo apa yang kira-kira sesuai dan cocok dengan selera mereka.

Pengalaman freelancer desain logo akan sangat berpengaruh dalam pembuatan proposal ini. Ditambah dengan karakteristik setiap klien berbeda-beda. Bisa saja tidak ribet dengan desain yang diinginkan dan sepenuhnya percaya dengan desainer atau sebaliknya.

Sebagai penyedia jasa harus siap dengan kemungkinan kondisi seperti ini. Peka terhadap keinginan dan selera klien akan memudahkan kamu dalam proses penyusunan proposal hasil meeting.

4. Mulai Melakukan Proses Desain

Tahapan keempat, mulai melakukan proses desain setelah klien menyetujui proposal yang sudah kamu tunjukkan sebelumnya. Proposal ini berisikan konsep logo secara rinci yang bisa dijadikan acuan dalam proses desain.

Sebaiknya pahami konsep dengan baik dan jangan sampai ada poin terlewat untuk meminimalisir kemungkinan revisi nantinya. Akan lebih efektif suatu pekerjaan bila minim atau bahkan tidak ada sama sekali revisinya.

Freelancer desain logo bisa memulai tahapan ini dengan membuat sketsa. Sebaiknya pembuatan sketsa berjumlah beberapa, lalu bisa dipilih paling terbaik. Setelah sketsa dibuat, barulah bisa diterapkan memakai software komputer.

Desain sketsa yang dibuat beberapa juga akan menjadi referensi bagi klien nantinya untuk memilih. Sebaiknya buat minimal sejumlah tiga desain logo berbeda yang kamu anggap terbaik dan sesuai dengan proposal.

Bagaimanapun juga walaupun menurutmu desain tertentu sudah terbaik, belum menjamin sesuai dengan selera klien. Bila membahas tentang selera, akan berbeda antara individu satu dengan lainnya.

5. Mempresentasikannya kepada Klien

Tahapan kelima, sesudah pembuatan logo selesai, kamu harus mempresentasikannya kepada klien. Mengenai proses presentasi ini bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.

Menyesuaikan kesepakatan freelancer desain logo dengan klien. Dari ketiga atau lebih hasil yang diberikan, mereka akan memilih sesuai keinginan. Cara mempresentasikan akan berdampak terhadap setuju dan tidaknya klien dengan konsep yang sudah kamu buat.

Dasar pemikiran yang disampaikan akan memudahkan klien dalam memahami konsep berdasarkan sudut pandang kamu. Beberapa hal yang bisa disampaikan dalam presentasi ini yaitu proses pembuatan, menjelaskan tentang detail karya, filosofi dan lain-lain.

6. Kemungkinan Adanya Revisi

Alur terakhir, keenam, yaitu melakukan sedikit revisi atau perubahan terhadap logo yang sudah dipilih klien. Sangat penting dipahami bahwa dalam mendesain logo akan ada kemungkinan revisi baik sedikit atau banyak.

Kamu perlu memastikan ulang mengenai setuju dan tidaknya konsep logo yang akan dibuat sebelum proses pembuatannya hingga selesai. Tujuannya supaya klien tidak merubah konsep secara keseluruhan dari awal.

Bila keseluruhan konsep diganti, akan menghabiskan banyak waktu freelancer desain logo, sehingga kurang efektif. Proses desain bukanlah kegiatan yang bisa dilakukan dalam waktu cepat, apalagi bila pembuatannya memiliki detail cukup rumit.

Jadi, sangat penting membuat kesepakatan di awal menjalin kerja sama terkait revisi atau perbaikan yang tidak bisa mengubah konsep awal. Bayangkan bila harus mengubah konsep, kamu harus membuatnya dari awal lagi.

Hanya untuk memperoleh satu logo harus melakukan dua pekerjaan dengan upah satu kali kerja. Padahal kamu bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk mengerjakan proyek lainnya.

Tidak ada salahnya bila memberikan surat perjanjian yang perlu ditanda tangani oleh klien mengenai kesepakatan ini. Jadi, ketika mereka berdalih, berpura-pura tidak merasa menyetujui kesepakatan tersebut, ada bukti tertulisnya.

Walaupun kamu freelancer pemula, bukan berarti menganggap remeh alur kerja tersebut. Dari pembiasaan, akan membuat freelancer desain logo terbiasa untuk melakukan pekerjaan secara terstruktur dan meminimalisir kendala.

error: