Desainer Logo Profesional Bukan Tukang Gambar, Ini Bedanya

Free Download Logo Format PNG > Artikel > Desainer Logo Profesional Bukan Tukang Gambar, Ini Bedanya
134

Desainer logo profesional adalah pekerjaan yang tidak main-main. Logo merupakan suatu identitas visual yang bersifat melekat pada brand atau merek tertentu. Maka, pantas saja jika pembuatannya tidak bisa dilakukan sembarang orang.

Logo bukanlah gambar biasa yang menempel di dinding dan bisa kamu lepas pasang kapan saja saat menginginkannya. Ini karena logo dibuat untuk dikenali, diingat, serta mendapat kesan kuat di mata publik dalam jangka panjang.

Maka, logo tidak dibuat oleh tukang gambar melainkan seorang desainer grafis profesional. Lantas, apa yang membedakan desainer logo dan tukang gambar? Simak penjelasan lengkap di bawah ini untuk menemukan jawabannya.

Perbedaan Desainer Logo Profesional dan Tukang Gambar

Beberapa merek mungkin berhasil mengganti logo mereka untuk menjawab tuntutan adaptasi terhadap perubahan zaman maupun strategi dan arah bisnis. Meski demikian, logo brand tetap saja bukan sesuatu yang bisa diganti-ganti sesuka hati.

Menciptakan logo brand bukanlah perkara mudah. Tidak sedikit perusahaan yang menyerahkan desain logonya kepada professional graphic designer.

Jika ingin menyerahkan pembuatan logo kepada pihak lain, pastikan menunjuk desainer berpengalaman dan bukan tukang gambar. Jadi, bagaimana cara membedakan desainer logo dan tukang gambar?

1. Desainer Logo Profesional Bukan Sekadar Menggambar

Hal pertama yang membedakan perancang logo dengan tukang gambar adalah jenis pekerjaan yang dilakukan. Tukang gambar berarti seseorang yang dipekerjakan untuk menggambar sesuatu.

Ini berbeda dari pekerjaan logo designer yang bukan hanya menggambar, melainkan juga harus merancang. Kemampuan menggambar tentu menjadi nilai plus bagi seorang graphic designer. Namun ini bukanlah hal utama yang sangat penting dan mendesak.

Pada dasarnya, tuntutan utama desainer logo profesional bukan pada kualitas gambar atau sketsanya semata. Seperti yang kamu tahu, di era teknologi ada banyak perangkat baik hardware maupun software yang bisa dipakai untuk menggambar.

Artinya, membuat sketsa bukan lagi pekerjaan yang sangat sulit dilakukan. Berkat kemajuan teknologi, seseorang bisa membuat gambar, garis, hingga tipografi yang presisi. Jadi, mendesain utamanya bukan sekadar soal menggambar semata.

2. Desainer Logo Merancang Konsep secara Matang

Desainer profesional dituntut untuk mampu merancang konsep secara matang agar dapat menciptakan logo yang sesuai berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Sebuah logo yang tidak direncanakan secara matang dengan konsep kuat akan berakhir menjadi gambar semata.

Apabila kamu menyamakan desainer logo profesional dengan tukang gambar yang mengutamakan skill menggambarnya, maka sebuah gambar sudah cukup dijadikan logo brand, misalnya gambar mug.

Hal tersebut tentu saja tidak tepat. Bagi seorang perancang logo, ia harus memiliki konsep yang kuat dan terencana secara matang serta alasan mendasar mengapa menggunakan gambar mug sebagai logo merek.

Desainer juga harus mampu menjawab gambar mug seperti apa yang bagus untuk mengomunikasikan pesan brand kepada audiens dan bagaimana itu bisa berdampak terhadap perusahaan atau brand.

Hal yang sama juga berlaku pada elemen-elemen logo lainnya seperti teks, simbol, hingga warna. Skill menggambar mungkin akan membantu proses pembuatan sketsa untuk logo. Namun proses sketching sangat bergantung pada konsep.

Untuk itu, desainer logo profesional bertanggung jawab atas perancangan konsep. Jadi, logo bukan hanya mementingkan aspek keindahan atau estetika saja. Melainkan memiliki kerangka konsep yang jelas dan menjawab permasalahan.

3. Pekerjaan Desainer Logo Melalui Banyak Tahapan

Perlu kami tekankan bahwa tugas utama desainer logo bukanlah membuat gambar. Jika tukang gambar bekerja dengan membuat gambar, maka logo designer memiliki tugas yang lebih banyak sebelum akhirnya menelurkan konsep logo yang matang.

    • Mempelajari Brand

Pertama, desainer perlu mempelajari brand. Ini bisa mencakup sejarah, kepribadian, nilai-nilai yang ingin ditonjolkan, cerita di balik brand, hingga pesan yang ingin disampaikan kepada audiens.

    • Riset dan Analisa Data

Setelah memperoleh data-data yang mencukupi terkait brand atau perusahaan, desainer logo profesional melakukan riset dan analisa data. Tahapan ini bertujuan untuk mencari apa saja yang bisa dilakukan dengan data-data yang ada.

Bisnis keuangan memerlukan keseriusan, tingkat kepercayaan, dan rasa aman tinggi yang dapat diwakili oleh warna biru. Sementara teks pada logo bisnis pakaian anak akan cocok dengan jenis font yang terkesan ceria dan tidak kaku.

    • Brainstorming

Brainstorming adalah tahapan yang mungkin membutuhkan lebih banyak waktu. Saat brainstorming, desainer logo menggabungkan informasi seputar perusahaan atau brand dengan data-data hasil riset serta analisanya.

Di tahap inilah desainer logo profesional mulai menyusun konsep dari gambaran umum sampai elemen-elemen detilnya. Berbekal konsep tersebut, ia dapat melanjutkan ke langkah berikutnya yaitu sketching.

    • Sketching

Tanpa kematangan konsep, membuat sketsa akan jauh lebih sulit. Sebaliknya, membuat sketsa bukanlah hal sulit selama logo designer sudah mengantongi konsep yang dirancang secara mantap.

Bahkan dengan skill menggambar pas-pasan, desainer tahu apa langkah yang harus dilakukan selanjutnya dan sketsa apa yang harus dibuat.

    • Membuat logo dengan software grafis

Tahapan akhir yaitu membuat logo berdasarkan sketsa yang sebelumnya sudah dibuat. Keberadaan perangkat teknologi dan software grafis yang canggih semakin memudahkan proses ini.

4. Memberikan Solusi Lewat Desain

Rancangan konsep memainkan peran besar pada terciptanya sebuah logo merek. Lewat konsep dan desain yang dirancangnya, desainer logo profesional mampu memberikan solusi terbaik. Sehingga dapat memenuhi tujuan pembuatan logo itu sendiri.

Di samping itu, desain logo yang bagus dan terencana dengan baik juga dapat menjawab harapan pelanggan. Lewat desain yang menarik dan mudah disukai, pelanggan tidak membutuhkan waktu lama untuk memperhatikan brand bahkan membeli produknya.

Hal ini tidak menjadi bagian dari pekerjaan tukang gambar. Tukang gambar menciptakan gambar yang indah namun tidak dituntut memberikan solusi. Mungkin saja gambar yang ia buat memiliki pesan-pesan tertentu. Akan tetapi jenis pesannya tentu berbeda.

5. Fokus pada Fungsi dan Efek

Desainer logo profesional dan tukang gambar memiliki fokus yang berbeda. Jika fokus tukang gambar adalah menghasilkan gambar yang indah (estetika), maka desainer logo mengedepankan fokusnya pada fungsi dan efek dari desain.

Fungsi gambar sebagian besar mungkin untuk keindahan di mana gambar tersebut dapat dijadikan sebagai elemen dekoratif. Sementara fungsi pembuatan logo ditujukan untuk kepentingan brand atau perusahaan.

Desainer logo perlu memikirkan rancangan yang simple dan eye-catching agar mudah diingat oleh audiens. Selain itu, desain logo juga harus fleksibel agar tetap indah saat ditempatkan pada berbagai media baik offline maupun online untuk kebutuhan pemasaran.

6. Tidak Sekadar Revisi

Tukang gambar membuat gambar sesuai kehendak kliennya. Sehingga jika ada sesuatu yang kurang sesuai keinginannya, ia akan langsung melakukan revisi berdasarkan permintaan. Namun hal demikian bukan sesuatu bagi desainer logo profesional.

Dengan kemampuan dan pengalamannya, desainer logo memiliki ketajaman sense atau taste dalam menerjemahkan pesan serta nilai merek. Meskipun pada akhirnya keputusan tetap ada pada klien terkait, namun desainer dapat memberikan pandangan dan rekomendasinya.

Di balik sebuah logo terdapat makna yang luas dan dalam yang diperoleh dari beberapa tahapan, bukan hanya sekadar gambar. Untuk itu, desainer logo profesional tidak dapat disamakan dengan tukang gambar.

error: