Keseimbangan Desain Logo Terhadap Penyampaian Visual

Free Download Logo Format PNG > Artikel > Keseimbangan Desain Logo Terhadap Penyampaian Visual
379

Memperhatikan keseimbangan desain logo adalah salah satu aspek penting agar penyampaian secara visual optimal. Dalam pola branding dan marketing seperti sekarang sebuah logo memiliki fungsi krusial.

Logo menjadi salah satu alat identifikasi paling mudah dari seorang manusia ketika melihat produk tertentu. Kemudian itu juga dapat mempengaruhi pandangan calon pengguna terhadap barang.

Pada pembahasan kali ini akan kami jelaskan apa saja aspek penting sehingga hasilnya bisa seimbang. Baik dari unsur perspektif klien maupun pembuat sehingga mampu memberikan hasil branding terbaik.

Memang konsep seperti ini sekarang sudah tidak terlalu sering diimplementasikan secara luas. Namun ketika menggunakannya sebagai salah satu acuan atau fundamental tentu bisa mempermudah pembuatan.

Ada beberapa pola yaitu simetris dan asimetris yang perlu kita pahami ketika hendak membuat sendiri. Detailnya akan kami jelaskan pada segmen selanjutnya sehingga kamu bisa lebih mudah memahami.

Keseimbangan Desain Logo Secara Simetris

Secara definitif keseimbangan simetris artinya ketika sebuah objek dibagi dua maka komposisi kiri dan kanan akan sama. Komposisi tersebut baik berisi garis, lengkungan, kerapatan, maupun warna.

Jika kita melihat unsur simetrikal dalam sebuah simbol dapat dijadikan contoh adalah Motorola. Salah satu produsen barang elektronik tersebut apabila simbolnya kita bagi dua maka komposisi masing-masing akan seimbang.

Begitu juga dengan simbol Mitsubishi ketika kita bagi menjadi dua kiri kanan, maka masing-masing memiliki komposisi sama. Mengapa harus ada keseimbangan desain logo secara simetris seperti itu.

Sebenarnya konsep simetris ini digunakan untuk memberikan kesan simplisitas bagi para konsumen. Semakin simpel sebuah logo tentu saja konsumen juga akan mudah mengingatnya dalam jangka panjang.

Apalagi ketika produk dijual merupakan barang konsumsi yang akan sering memanfaatkannya dalam kehidupan. Itu bisa digunakan untuk menimbulkan brand perspective secara optimal pada konsumen.

Contoh dari brand perspective di Indonesia adalah air minum kemasan yang sering kita pakai. Jika kita ingin membeli sebuah air minum kemasan maka langsung terlintas adalah Aqua.

Itu adalah hasil dari brand perspective ketika sukses ditanamkan pada mindset para konsumen. Jika ingin minum air kemasan maka secara otomatis langsung mengingat Aqua sebagai opsinya.

Bagaimana itu bisa terjadi, tentu saja tidak hanya karena keseimbangan desain logo saja. Namun banyak aspek marketing perlu diperhatikan sehingga sebuah merek dapat tertanam secara kuat di hati konsumen.

Butuh waktu panjang agar hasil tersebut dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Dominasi dari produk juga mempunyai andil besar dalam meningkatkan stigma konsumen terhadap sebuah barang.

Keseimbangan Desain Logo Secara Asimetris

Secara definitif keseimbangan asimetris ini artinya objek memiliki perbedaan dari kedua sisi namun saling melengkapi. Keseimbangan asimetris ini terbentuk karena persepsi manusia melihat sesuatu yang bagus.

Ini sangat berbeda ketika kita bandingkan dengan konsep simetris sebelumnya karena tidak memiliki acuan tetap. Jadi baik kiri atau kanan meskipun tidak sama namun komposisinya dapat saling melengkapi.

Contoh keseimbangan desain logo secara geometris paling mudah dapat kita lihat pada lamban brand Cocacola. Logonya tidak memiliki unsur simetris sama sekali namun komposisinya pas.

Mereka menggunakan aspek lengkungan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kesan kuat bagi konsumennya. Apabila sekilas melihat kita juga langsung ingat pada produk yang dijual.

Kemudian contoh sempurna berikutnya dalam konsep asimetris masih datang dari minuman cola yaitu Pepsi. Bentuknya sederhana hanya lingkaran dengan perpaduan warna biru dan merah di dalamnya.

Ketika kita lihat tentu saja jelas bentuknya tidak sama ketika dibagi dua sama banyak. Namun pada saat diamati perbedaan tersebut dapat saling melengkapi dan mencerminkan brand perusahaan.

Memang keseimbangan desain logo baik itu simetris atau tidak akan sulit diukur secara tepat. Mengapa bisa begitu, alasannya sederhana karena ini berkaitan dengan seni dimana unsur utamanya adalah rasa.

Rasa sendiri tidak akan pernah memiliki standar tetap karena relatif tergantung siapa penikmatnya. Memang untuk bentuk simetris kita bisa lebih mudah menilainya karena kiri dan kanan sama.

Namun secara keseluruhan tetap sulit mengatakan apakah sebuah simbol itu simetris atau tidak. Jadi jangan sampai dua konsep ini membuat kamu menjadi kesulitan ketika nanti hendak membuat sendiri.

Mengapa Keseimbangan Desain Logo Penting

Ada beberapa alasan yang mampu menerangkan mengapa dalam pembuatan logo harus seimbang. Baik dari segi komposisi, dimensi, sampai warna, perhatikan beberapa aspek berikut ini.

1. Naluri alami

Secara naluri manusia sejak dulu memang cenderung menyukai sesuatu yang seimbang. Jadi mereka berusaha membuat bentuk antara bagian satu dan lainnya memiliki kesamaan.

Meskipun tidak semua manusia begitu namun mayoritas melakukannya karena alasan selera saja. Jadi keseimbangan desain logo juga perlu menerapkan hal tersebut agar menarik seseorang.

Dalam perspektif alami manusia menilai sesuatu yang seimbang itu adalah indah. Misalnya dari komposisi wajah yang jelas asimetris, namun jika menurut mereka seimbang maka itu dinilai bagus.

2. Identifikasi

Simbol dapat dijadikan sebagai salah satu alat identifikasi paling dasar oleh manusia. Ketika kita mampu membuatnya secara seimbang maka orang akan lebih mudah mengidentifikasi.

Misalnya pada logo pepsi, kurang dari dua detik seseorang sudah bisa mencerna keseluruhan logonya. Ini penting karena nanti ada hubungannya juga dengan bagaimana simbol itu harus representatif.

3. Estetika

Estetika merupakan salah satu alasan penting mengapa keseimbangan desain logo bersifat krusial. Sekali lagi seimbang atau tidaknya sebuah simbol itu relatif terhadap pemirsa.

Ketika sebuah produk memiliki simbol yang bagus maka orang akan merasa nyaman saat melihatnya. Jika sudah merasa nyaman maka perlahan muncul tendensi untuk mencoba.

Ketiga alasan tersebut memang paling umum, karena setiap desain pasti memiliki spesifikasi tersendiri. Kita tidak bisa memukul rata seperti apa urgensi dari masing-masing desain di dunia ini.

Beberapa kali sudah kami singgung bahwa seimbang atau tidaknya sebuah simbol tergantung perspektif yang melihat. Artinya tidak ada ukuran secara spesifik yang mampu menentukan secara pasti.

Namun kita perlu mempertimbangkan juga bahwa ketika manusia sudah hidup berkelompok maka akan muncul kesamaan selera atau rasa. Sehingga ada kelompok-kelompok tertentu yang memiliki pandangan sifatnya komunal.

Pandangan komunal ini adalah salah satu titik ukur penerimaan paling mudah dilakukan dari sebuah brand. Apabila memang banyak diterima oleh konsumen artinya komposisi dari brandingnya bagus.

Tentu tidak mungkin kita bisa mengontrol selera semua orang sehingga mampu menjadi konsumen. Sehingga ada juga penentuan pangsa pasar terkait dengan brand yang nantinya dijual.

Kita tidak perlu memaksakan semua orang harus menggunakan produk yang dikeluarkan. Cukup tentukan saja segmentasi mana paling cocok, membutuhkan, dan menyukai produk buatan kamu.

Dari penelitian tersebut dapat kita ketahui bahwa sebuah desain memiliki impact secara spesifik. Inilah pentingnya korelasi antara desain sebuah simbol dengan target pasar yang ingin dituju nanti.

Jangan hanya melihat dari segi estetika saja namun melupakan relevansi terhadap identitas baik brand atau produsen. Jadi seimbang atau tidaknya sebuah simbol hanya satu diantara banyak faktor penentu kesuksesan branding.

Penyampaian visual adalah salah satu metode yang digunakan dalam membentuk branding entitas. Jika logonya tidak mampu menyampaikan pesan visual tersebut maka hasil brandingnya dikatakan tidak berhasil.

Berdasarkan pembahasan tadi kamu tentu dapat menyadari bahwa penyampaian visual itu memiliki banyak aspek. Keseimbangan desain logo hanya salah satu bagian kecil saja yang perlu diperhatikan.

error: