Ketahui Cara Membuat Nama Brand, Berikut Penjelasannya

Free Download Logo Format PNG > Artikel > Ketahui Cara Membuat Nama Brand, Berikut Penjelasannya
151

Cara membuat nama brand atau merek sangat penting untuk diperhatikan. Biasanya dalam bentuk visual, perilaku maupun komunikasi. Nama sendiri merupakan sebuah elemen dan tergolong identitas visual.

Hal ini berlaku juga pada identitas visual perusahaan. Nama adalah identitas yang akan membentuk brand image. Alasannya karena topografi, logo, images dan warna menjadi identitas visual yang mengacu pada nama.

Intip Beberapa Cara Membuat Nama Brand

Sebuah nama juga berfungsi sebagai penunjuk identitas sebuah produk. Selain itu, juga menjadi ciri khas sehingga mudah ditebak. Contohnya adalah Asep menunjukkan bahwa orang tersebut keturunan etnis Sunda.

Lain cerita dengan orang bernama Joko. Joko sendiri menunjukkan identitas dari etnis Jawa. Namun, perlu diketahui bahwa hal tersebut tidak serta merta memberikan penjelasan tentang identitasnya.

Berikut ini merupakan beberapa cara yang dapat kamu jadikan sebagai referensi ketika memberikan penamaan sebuah merek. Oleh karena itu, pastikan kamu tidak melewatkan informasinya.

1. Menggunakan Nama Founder

Founder merupakan orang yang membuat atau menemukan sebuah produk. Banyak perusahaan menggunakan nama founder. Dengan demikian, orang lain bisa langsung mengetahui siapa orang yang menemukannya.

Meski demikian, kamu juga harus memperhatikan cara membuat nama brand. Salah satunya menggunakan nama founder namun harus sederhana sehingga orang lain lebih mudah mengingat. Contohnya seperti Ciputra dan Nyonya Meneer.

Di samping itu, masih ada banyak nama brand yang diambil dari pendirinya. Kamu bisa menemukannya pada bisnis kuliner maupun fitness. Misalnya Ayam Goreng Suharti, Gudeg Yu Djum serta Rai Fitness.

2. Bersifat Deskriptif

Cara deskriptif ini juga banyak dipilih karena bisa menggambarkan bisnis kamu. Hal ini agar terdapat kecocokan antara nama dan jenis usahanya sehingga mempermudah orang lain mengenalinya.

Jika nama brand dan jenis produk sesuai, maka konsumen lebih mudah dalam mengingatnya. Oleh karena itu, kamu harus memilih nama terbaik dan mencerminkan produk. Misalnya Konveksi Bandung dan Optik Seis.

Nama brand tersebut telah mendeskripsikan dengan jelas apa jenis usahanya. Selain itu, bisa disesuaikan dengan manfaat dan tujuan usaha tersebut. Dengan demikian, konsumen juga tidak akan kesulitan dalam mengingat namanya.

Cara membuat nama brand tersebut juga harus sesuai target pasar. Contohnya kamu menjalankan bisnis fashion maka bisa menambahkan kata-kata yang berhubungan dengan wanita seperti female wear dan lain-lain.

3. Fabricated

Cara selanjutnya yaitu dengan menggunakan jenis fabricated. Artinya adalah namanya dibuat tanpa mengandung arti khusus, misalnya seperti Kodak dan Xerox. Kamu bebas menentukan sendiri, namun tidak boleh sembarangan.

Dalam hal ini tetap mempertimbangkan berbagai aspek. Misalnya harus unik dan belum ada pernah digunakan orang. Dengan demikian, informasi mengenai brand bisnis kamu lebih mudah tersebar dan dikenal oleh konsumen.

Jangan lupa mengecek namanya sudah ada yang menggunakan atau belum. Kamu bisa memanfaatkan Google untuk melakukan pengecekan dan mencari referensi. Hal ini penting untuk diperhatikan dan harus bebas hak paten.

4. Metaphore

Cara membuat nama brand berikutnya adalah menggunakan metaphore. Kamu mengambil dari tempat, benda, tumbuhan, hewan, tokoh, mitologi, orang maupun bahasa asing yang dipercaya bisa mewakili kualitas dari perusahaan.

Kamu bebas memilih sendiri namun tetap harus berhubungan dengan bidang kerja perusahaan. Pilihlah kata yang pendek dan sederhana. Misalnya hanya memakai satu atau dua suku kata saja.

Jika terlalu panjang kemungkinan orang akan mudah lupa. Selain itu, apabila nama brand kamu ambil dari hewan maupun tumbuhan maka harus mudah diucapkan. Dengan demikian, orang yang mendengarnya mudah mengingat.

Banyak perusahaan besar yang telah menerapkan jenis penamaan ini. Contohnya antara lain Oracle, Eiger, Amazon, Wardah, Nike, dan masih banyak lagi lainnya.

5. Menggunakan Acronym

Kamu juga dapat memakai cara membuat nama brand dengan memanfaatkan acronym atau singkatan. Acronym tersebut bisa menjadi inisial dari brand perusahaan kamu sehingga mudah dikenal para konsumen.

Hal ini karena kata-katanya singkat, unik dan menarik sehingga orang tidak akan mudah lupa. Meskipun namanya singkat dan unik, namun tidak boleh mengandung konotasi negatif.

Alasannya karena akan berpengaruh terhadap citra bisnis yang kamu bangun. Oleh karena itu, buatlah acronym yang bagus dan tidak menyebabkan orang lain memberikan arti negatif.

Pemilihan acronym yang tepat akan mendukung kesuksesan bisnis di sebuah perusahaan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi sebuah perusahaan karena ada kaitannya dengan identitas bisnis.

Di dalam dunia bisnis, banyak perusahaan yang menerapkan cara membuat nama brand dengan singkatan atau acronym. Penamaan tersebut bertujuan untuk membedakan antara satu produk dengan produk lainnya.

Selain terlihat lebih simpel saat ditulis, singkatan tersebut juga mempermudah konsumen untuk mengucapkannya. Misalnya seperti Samator (Samarinda Toraja), KFC (Kentucky Fried Chicken), JNE (Jalur Nugraha Ekakurir), dan lain sebagainya.

6. Freestanding

Cara membuat nama brand juga dapat menggunakan jenis freestanding. Artinya, tidak ada kaitannya dengan jasa maupun produk yang ditawarkan. Dalam hal ini pemilik perusahaan bebas menentukan nama yang cocok.

Selain itu, perlu diperhatikan juga brand architecture. Hal ini karena nantinya brand architecture akan berpengaruh terhadap konstruksi penamaan. Di sisi lain, juga berdampak pada berbagai identitas visual lainnya.

Oleh karena itu, perhatikan dengan baik pemilihan kata-katanya. Apabila pemilihan namanya bagus, maka akan memberikan citra yang baik bagi perusahaan dan bisnis kamu. Salah satu contohnya adalah Gudang Garam.

7. Associative

Associative merupakan salah satu jenis penamaan brand dengan cara menggambarkan manfaat atau aspek dari jasa dan produk. Contohnya antara lain Segar Dingin dan Healthy Choice.

Cara membuat nama brand menggunakan jenis associative ini kamu harus bisa menunjukkan manfaat dari brand tersebut. Kamu juga bisa menemukan contoh penerapan associative pada brand Tolak Angin.

Namanya juga harus memiliki makna positif yang bermanfaat bagi konsumen. Hal ini akan berpengaruh terhadap bisnis kamu. Alasannya karena nama yang baik mengandung harapan agar bisnis bisa berjalan dengan lancar.

8. Combination

Jenis yang terakhir adalah combination, yaitu dengan menggabungkan beberapa metode penamaan di atas. Dengan demikian, nama brand yang dibuat menjadi semakin bagus dan mencerminkan produk bisnis kamu.

Cara membuat nama brand ini banyak dipilih karena dengan menggunakan penamaan bagus, akan terbentuk citra yang baik. Dengan demikian, orang lain akan mengenal perusahaan kamu memiliki identitas yang baik.

Salah satu contohnya adalah brand FedEX. FedEX sendiri merupakan singkatan dari Federal Amerika. Oleh karena itu, kamu bisa menggunakan metode ini untuk memberikan penamaan merek.

Namun, kamu juga dapat mengombinasikan beberapa cara di atas untuk menamai brand perusahaan kamu. Ke depannya akan berfungsi sebagai identitas perusahaan dan dikenal oleh masyarakat luas.

Nama brand nantinya akan menjadi identitas sebuah perusahaan sehingga tidak boleh sembarangan dalam membuatnya. Oleh karena itu, sangat penting mempelajari bagaimana cara membuat nama brand yang baik dan mudah diingat.

error: