Pengertian Metode Desain Konvensional dan Ciri-cirinya

Free Download Logo Format PNG > Artikel > Pengertian Metode Desain Konvensional dan Ciri-cirinya
780

Secara garis besar metode desain dapat dibedakan menjadi dua yaitu metode desain baru dan juga metode desain konvensional. Bagi seorang desainer tentunya sangat penting untuk memahami berbagai macam metode desain.

Karena setiap metode desain memiliki karakteristik tersendiri untuk menghasilkan karya. Untuk kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai desain konvensional yang bisa dibagi menjadi dua yaitu metode vernakular dan juga metode design by drawing.

Cara mendesain secara konvensional sebenarnya saat ini sudah mulai ditinggalkan karena sudah ada berbagai macam peralatan canggih. Manusia semakin canggih dalam membangun sebuah teknologi untuk mempermudah pekerjaan salah satunya dalam hal desain.

Akan tetapi pada zaman dahulu orang-orang harus melakukan secara manual sehingga keterampilan sangat dibutuhkan untuk menciptakan desain yang menarik. Sekarang ini para desainer sudah sangat dimudahkan dengan bantuan teknologi yang membuat pekerjaan seorang desainer menjadi semakin mudah.

Walaupun begitu bukan berarti tidak ada lagi orang yang menggunakan metode desain konvensional. Masih ada cukup banyak orang yang menggunakan metode konvensional Walaupun mungkin sebagian besar sudah tidak menggunakannya.

Tidak tahu sampai kapan metode desain yang konvensional bisa bertahan di tengah gempuran arus teknologi yang semakin canggih. Karena mungkin beberapa tahun kedepan masih akan ada banyak penemuan-penemuan yang semakin membuat orang-orang meninggalkan cara-cara konvensional.

Mengenal Pengertian Metode Desain Konvensional

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya jika metode konvensional dibagi menjadi dua yaitu metode vernakular dan juga metode design by drawing. Metode vernakular dapat diartikan sebagai sebuah metode desain yang cenderung mengandalkan keterampilan tangan saja untuk membuat berbagai macam kerajinan seperti misalnya alat-alat rumah tangga.

Sementara itu untuk metode design by drawing biasanya menggunakan gambar dengan skala tertentu dan dalam pengerjaannya juga menggunakan model atau pola serta maket. Proses ini biasanya akan melewati proses trial dan error untuk mendapatkan hasil terbaik.

Kedua metode desain konvensional tersebut memiliki kelebihan dan juga kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu, kamu sebagai seorang desainer harus bisa memilih metode mana yang paling menguntungkan ketika ingin digunakan untuk membuat desain tertentu.

Salah satu cara paling mudah untuk membedakan di antara keduanya yaitu melalui ciri-ciri dari metode konvensional. Berikut beberapa ciri dari metode desain vernakular:

1. Tidak bisa menjelaskan dengan gambar dan juga memberikan alasan dari keputusan yang diambil

Ciri dari metode desain konvensional yang sangat kentara dari metode desain vernakular yaitu seorang pengrajin biasanya tidak akan bisa mengerjakan dengan menggunakan gambar dan juga tidak bisa menjelaskan secara pasti mengenai keputusan yang diambil.

Karena biasanya seorang pengrajin bekerja sesuai dengan skill yang dimiliki tanpa menggambar terlebih dahulu. Terlebih juga ketika mengambil keputusan juga terkadang dilakukan secara spontan saja.

2. Hasil akhir telah melewati proses yang panjang dan berbagai macam kesalahan

Ciri selanjutnya yaitu sudah melewati berbagai macam proses yang panjang dan tentunya melakukan berbagai macam kesalahan sebelum menghasilkan produk akhir yang berkualitas.

Hal ini biasanya dikarenakan pengrajin tidak melakukan perhitungan yang matang atau perencanaan yang matang. Akan tetapi belajar dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan sebelumnya untuk membuat produk akhir yang berkualitas.

3. Terkadang menghasilkan produk yang tidak perlu atau tidak sesuai dengan kebutuhan

Metode desain konvensional vernakular juga bisa memberikan hasil yang cenderung tidak perlu atau tidak sesuai dengan kebutuhan yang diakibatkan oleh revolusi kerja.

Akan tetapi produk tersebut tetap menjadi sebuah produk yang berguna. Karena memang bersifat duplikasi dan sudah dilakukan secara turun temurun.

4. Tidak punya rekaman visual atau bentuk produk

Metode desain konvensional vernakular juga tidak memiliki rekaman mengenai bentuk visual dari keseluruhan produk dan juga sangat mungkin tidak memiliki alasan pasti mengapa bentuk produk seperti yang dihasilkan.

Oleh karena itu produk tidak dapat diteliti atau ditelaah lebih lanjut. Jika ingin melakukannya maka harus mengulang prosesnya dari awal kembali.

5. Hanya dilakukan oleh 1 orang

Metode vernakular biasanya hanya dilakukan oleh satu orang untuk semua proses desain yang dilakukan. Bahkan terkadang sampai proses penjualan produk juga dilakukan oleh orang yang sama.

Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa metode ini biasanya membutuhkan waktu yang lama untuk menciptakan sebuah produk yang memang berkualitas.

Karena di sini hanya mengandalkan pemikiran 1 orang saja dan semuanya juga dilakukan sendiri Jadi mungkin saja tidak ada pengembangan produk yang lebih lanjut dan lebih berkualitas dari apa yang sudah dilakukan sebelumnya.

6. Menghasilkan produk yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat

Metode desain konvensional biasanya selalu menghasilkan produk yang umum digunakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, biasanya metode metode konvensional menghasilkan produk-produk rumah tangga yang banyak dibutuhkan.

Ciri-ciri dari Metode Design by Drawing

Setelah membahas mengenai metode desain vernakular kami akan memberitahu kamu mengenai ciri-ciri dari metode design by drawing. Jika dilihat dari segi design by drawing ini sepertinya lebih baik jika dibandingkan dengan metode desain vernakular. Berikut ciri-ciri dari metode design by drawing.

1. Pekerjaan akan dibagi menjadi beberapa bagian

Salah satu ciri sederhana dari metode desain hidrolik yaitu pekerjaan akan dibagi menjadi beberapa bagian. Setelah itu nantinya biasanya bagian akan diberikan kepada orang-orang tertentu dengan skill atau spesifikasinya masing-masing.

Dalam hal ini itu artinya sudah terjadi pembagian kerja sehingga lebih efektif dan lebih spesifik. Setiap orang yang terlibat di dalamnya itu memiliki kemampuannya masing-masing untuk membuat bagian tertentu.

2. Sangat memungkinkan untuk membuat produk yang besar dan rumit

Karena pekerjaan sudah dibagi-bagi metode desain konvensional ini bisa digunakan untuk membuat produk yang besar dan juga rumit. Hal tersebut tentunya dikarenakan beberapa bagian bisa dikerjakan oleh divisi atau orang yang berbeda.

Sehingga nantinya proses tetap bisa berjalan dengan cepat walaupun mungkin produk yang akan dibuat sangat besar. Proses pembersihan menjadi hal yang sangat penting dalam hal ini karena setiap orang harus mendapatkan bagian yang tepat sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

3. Waktu pengerjaan yang lebih singkat

Karena pekerjaan sudah bisa dibagi-bagi menjadi berwarna putih hal ini tentunya sangat berdampak terhadap kecepatan untuk menyelesaikan sebuah produk tertentu.

Waktu pembuatan menjadi salah satu hal yang harus sangat diperhatikan dalam sebuah proses desain. Tentu akan sangat menguntungkan ketika bisa menghabiskan sedikit waktu untuk membuat sebuah produk tertentu.

Dalam hal ini mungkin saja proses akan lebih cepat berkali-kali lipat dari metode sebelumnya karena memang pekerjaan sudah dibagi-bagi, tidak dilakukan sendiri seperti yang dilakukan oleh metode sebelumnya.

Pada dasarnya membuat desain memang bukan merupakan hal yang mudah. Bisa ditarik kesimpulan jika metode desain konvensional bisa dibagi menjadi dua yaitu metode desain vernakular dan juga metode design by drawing dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

error: