Perkembangan Metodologi Desain di Era Modern

Free Download Logo Format PNG > Artikel > Perkembangan Metodologi Desain di Era Modern
166

Jika kami melontarkan pertanyaan apa perkembangan metodologi desain, tentu jawabannya bervariasi. Bagi orang awam mungkin ini hanya direpresentasikan sebagai perubahan sebuah logo dari waktu ke waktu.

Apabila pertanyaan dilontarkan pada engineer tentu mereka akan membahas masalah disiplin ilmu terkait siklus. Ya, metodologi desain adalah sebuah siklus dimana kita akan berkutat dengan sebuah imajinasi yang sifatnya bukan subjektif.

Dalam disiplin ilmu ini memang kita akan memproses barang yang hirarkinya sebenarnya nihil. Logo yang kita lihat di pinggir jalan memiliki hirarki karena sudah dibuat dalam bentuk fisik.

Sedangkan ketika masih mendesain tentu saja hirarkinya masih belum ada jadi masih imajiner. Pusing, mari kita perlahan melalui materi pengantar ini agar menjadi lebih familiar dan tidak salah representasi.

Awal Perkembangan Metodologi Desain Internasional

Ketika berbicara perkembangan mungkin catatan tertulis sudah ada sejak sebelum abad dua puluh. Namun jika berbicara perkembangannya secara internasional dapat kita sebutkan antara tahun 1950 sampai 1960.

Tahun tersebut adalah momen dimana banyak konferensi desainer internasional diselenggarakan. Jadi ini memang terlaksana agar ada kesepahaman dan standarisasi baik secara konseptual maupun aplikatif.

Sejak saat itu terbentuklah perkembangan metodologi desain dengan pengakuan standar internasional. Ini sebenarnya adalah salah satu disiplin ilmu yang tidak bisa berdiri sendiri secara harfiah.

Jadi memang harus meminjam beberapa aspek krusial dari beberapa keilmuan lain agar dapat berdiri. Mulai dari engineering, matematika, sosial, psikologi, sampai seni jadi materinya akan luas.

Tidak mungkin kami akan menjelaskan semuanya secara detail hanya dengan materi ini saja. Jadi kami mungkin hanya akan mengupas kulitnya karena dijadikan sebagai pengantar referensi orang awam.

Tujuan dari adanya konferensi tahun 1950 sampai 1960 tadi adalah untuk membasmi representasi subjektif dari orang awam. Karena bayangkan saja ketika tidak ada standarisasi apa jadinya nanti definisinya.

Bahkan ketika kita keluar dari pendapat pakar tentu definisi perkembangan metodologi desain sendiri sangat luas. Jika kita artikan kata per kata saja nanti sudah beda lagi bagaimana representasinya.

Oleh karena itu lebih baik artikan saja ini sebagai sebuah disiplin ilmu yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah (acher, 1965). Itu adalah pendapat pakar, setidaknya kita punya acuan jelas dari ahli tersebut.

Cakupan Ilmu dalam Perkembangan Metodologi Desain

Dalam keilmuan ini ada lima aspek penting sebagai cakupannya agar tidak keluar dari koridor. Berikut ini akan kami jelaskan agar dapat dijadikan sebagai pedoman bagaimana sebenarnya kaitannya dalam kehidupan.

1. Divergensi

Ini membedah masalah batasan dan peluang dari setiap kegiatan pemecahan masalah. Melalui kemampuan berpikir kritis seseorang akan mampu menggunakan nalar dan mendapatkan langkah pemecahan baru.

Oleh karena itu seorang desainer memang perlu memiliki kemampuan pemecahan masalah bagus. Dukungan keilmuan lain juga jelas akan digunakan agar pemecahannya dapat berjalan lebih mudah.

2. Transformasi

Ini membedah masalah refining atau penyempurnaan dari solusi permasalahan sebelumnya. Jadi ketika sudah ada jawabannya kita gali lagi apakah ada opsi jauh lebih bagus dibandingkan sebelumnya.

Dalam perkembangan metodologi desain ini mendorong kita untuk berpikir kritis. Sehingga sebagai manusia memang kita harus didorong untuk menemukan inovasi dan solusi paling praktikal.

3. Konvergensi

Dari semua masalah yang ada kita dituntut untuk mampu menciptakan prototype solusinya. Artinya harus ada banyak jalan menuju roma agar nantinya bisa membuat opsi semakin fleksibel.

Hal tersebut juga berkaitan dengan refining terhadap solusi yang sudah ditemukan sebelumnya. Jadi perkembangan metodologi desain ini memang memicu perkembangan peradaban.

4. Kontinuitas

Keberlanjutan dalam penyempurnaan prototype sebagai solusi tidak boleh berhenti. Disini kita memang harus terus mencoba menemukan patch terbaik menggunakan semua sumber daya yang ada.

Sehingga pengelolaan, eksplorasi, dan penyempurnaan dari setiap permasalahan akan selalu berlanjut. Melelahkan memang namun ini adalah tuntutan agar peradaban bisa berkembang.

5. Artikulasi

Disini kita juga harus bisa mengkomunikasikan bagaimana temuan baik secara visual atau verbal. Sehingga khalayak umum nantinya mampu memahami apa maksud dari kegiatan tersebut.

Kelima cakupan tersebut tentu saja merupakan fundamental dalam proses mendesain segala hal. Baik itu seni, proyek sains, logo, branding, dan berbagai hal lainnya dalam kehidupan sehari-hari.

Alasan Pentingnya Perkembangan Metodologi Desain

Bagi orang awam mungkin cakupan keilmuan tadi terlalu luas dan hanya membuang waktu saja. Lalu apa alasan yang melatarbelakangi terciptanya disiplin ilmu ini sehingga ada proses standarisasi, kami punya dua aspek penting.

1. Sistematika berpikir

Ketika seseorang hanya menggunakan satu sudut pandang keilmuan saja jelas pemecahan masalah bisa menyempit. Sistematika berpikir ini memang cepat untuk beberapa bidang.

Namun ketika permasalahannya kompleks tentu dibutuhkan sistematika berpikir secara luas. Dengan adanya berbagai macam cakupan tadi kita bisa beradaptasi dalam menemukan solusinya.

Oleh karena itu perkembangan metodologi desain mendorong seseorang berpikir secara kritis dan luas. Jadi semakin banyak jawaban seseorang bisa memilih mana paling disukai dan mudah dieksekusi.

Jika sistematika seperti itu dilaksanakan tentu saja kehidupan akan menjadi lebih sederhana. Bervariasi, jelas namun semua problematika akan memiliki jawaban relatif terhadap berbagai faktor.

2. Sistematika eksekusi

Proses penyelesaian masalahnya juga butuh sistematika dengan dukungan berbagai disiplin ilmu. Apalagi di era digital seperti sekarang dimana ada banyak tingkatan permasalahan dengan berbagai solusinya.

Tanpa adanya perkembangan metodologi desain mungkin peradaban kita masih terperangkap dalam abad kegelapan. Orang tidak akan punya gairah untuk menemukan sesuatu hal baru.

Dengan adanya dorongan seperti ini wajar jika dalam dua dekade saja kemajuan peradaban manusia sangat pesat. Bahkan negara tertinggal saja posisinya sudah jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Dari dua alasan tersebut tentu kita dapat menarik hipotesis betapa pentingnya perkembangan. Apalagi adaptability sudah menjadi salah satu sifat alami manusia dalam bertahan hidup.

Siklus Perkembangan Metodologi Desain

Sebelumnya kami sedikit menekankan bahwa sistematika seperti ini berkaitan dengan peradaban manusia. Seperti apa siklus perkembangannya agar tercipta sebuah inovasi dan pemecahan problematika.

1. Adanya masalah

Dalam kehidupan jelas manusia pasti akan menemukan sebuah masalah baik itu finansial, psikologi, sosial, dan sebagainya. Jelas makhluk sosial seperti manusia akan menemukan hal tersebut.

2. Tumbuh kebutuhan

Karena ada sebuah permasalahan maka manusia mulai merasa membutuhkan sesuatu. Terutama untuk memecahkan problematika terkait yang sedang dialami individu atau kelompoknya.

3. Pemecahan masalah

Dengan kemampuan berpikirnya seorang manusia pada akhirnya pasti akan menemukan sebuah solusi. Jadi kebutuhan karena masalah tadi dapat terselesaikan baik secara bertahap atau instan.

4. Produksi

Hasil dari pemecahan masalah tersebut pasti akan berbentuk produk baik itu barang atau jasa. Disini manusia akan mulai mengkapitalkannya agar dapat dinikmati secara umum.

5. Marketing

Ketika surplus produksi sudah tinggi tentu saja pada akhirnya kita harus memasarkan agar stok tetap berputar. Disinilah kehidupan bersosial sangat berpengaruh dalam kegiatan ini.

Proses marketing ini juga akan memberikan peluang refinement pada sebuah produk. Bagaimana caranya membuat lebih mudah, murah, dan menguntungkan bagi produsen.

6. Penyerapan konsumen

Setelah proses pemasaran tadi tentu saja produk akan sampai ke tangan para konsumen. Konsumen tersebut adalah pihak yang memiliki masalah dan membutuhkan solusinya.

7. Masalah baru muncul

Sifat tamak manusia juga menjadi salah satu alasan mengapa proses inovasi tidak akan pernah berhenti. Bahkan mungkin untuk menghindari akhir dunia manusia bisa mencari pemecahannya sendiri.

Semua materi tadi tentu dapat menjadi pengantar bagaimana pentingnya sebuah metodologi desain dalam kehidupan. Jadi mengetahui seperti apa perkembangan metodologi desain adalah hal krusial.

error: